Perpustakaan Nasional RI
Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sama seperti pura-pura yang lain. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini. Fungsi candi ini dapat direalisasikan dari fungsi bangunan candi utama yang terletak di daerah candi utama. Di tempat ini, ada sebuah kuil utama untuk menyembah dewa dalam bentuk Dewa Baruna atau Bhatara Segara, kekuatan laut. Media ibadah untuk dewa ini adalah bangunan candi dengan 5 bertingkat sedangkan bangunan candi bertingkat 3 di bagian utara daerah ini pemaknaan untuk menyembah kepada Dang Hyang Nirartha. Candi Tanah Lot dalam rangka untuk mengetahui status Pura Tanah Lot dapat direalisasikan dari sejarah candi, fungsi dan keberadaan pemuja juga masuk berdoa saat upacara di pura ini diselenggarakan. Dalam hal ini dapat diwujudkan sebagai berikut: Candi Tanah Lot sebagai dang Kahyangan (Kuil Suci besar di Bali), karena sejarah dan Penyiwi (Orang-orang merawat candi) adalah dari orang-orang lokal dari Kabupaten Tabanan dan sekitarnya. Pura Tanah Lot Temple sebagai Segara, karena yang berfungsi sebagai tempat suci untuk menyembah Segara Bhatara, Tuhan dengan manifestasi sebagai Dewa Daya laut. Hewan yang unik dapat dilihat di daerah candi Tanah Lot ni, adalah ular yang umumnya dapat ditemui di pantai, bagian dari perutnya tidak ada kulit melintang, ular air laut ini sangat berbahaya, tapi kasus gigitan ular sangat jarang terjadi, karena ular air laut umumnya sangat pasif. |
Peta Lokasi :